Ibarat rumput yang basah
Bertahan dengan iklim yang menyapa
pagi ini nampak penuh keberanian dan bersedia...
mungkinkah panas terik menjerat
ataupun
nanti-nanti hujan lebat membasah.
Dari tabir batu dan kayu
duduk bertengik sepasang tiong Batu.
Lari dia datang!
nenek bermata kuyu menghampiri mu!...
Nafasnya cepat!
" kekasih ku sedang menunggu!"
Bunga rumput yang sedang berkembang
terpijak oleh nenek tanpa imbangan
" Aku nak cepat!".
"Kekasih ku sedang menunggu! ".
rumput yang basah!
patah tumbuh lagi....
dengar!.
Patah,tumbuh lagi!.
Biarkan romatika dan rindu
Orang tua itu manis bermadu.
Rumput yang basah
cerita kita tidak habis disini...
Moh diam disitu dengan kisah yang bersambung nanti......
Cip...Cip..Cip aku terbang!.
No comments:
Post a Comment